Mengenal Implementasi Pembelajaran Berbasis Multikultural





C. Meningkatkan Evaluasi Budi Pekerti Berbasiskan Multikultural

Ada banyak hal yang penting dibuat perhatian dalam meningkatkan evaluasi berbasiskan multikultural

1. Lakukan analisa unsur prospek memiliki nuansa multikultural

Analisa unsur yang dilihat penting dibuat alasan dalam meningkatkan mode evaluasi berbasiskan multikultural, yang mencakup: (a) tuntutan kapabilitas mata pelajaran yang perlu dibekalkan pada peserta didik berbentuk pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skills), serta norma atau ciri-ciri (ethic atau disposition); (b) tuntutan belajar serta evaluasi, khususnya terlalu fokus membuat orang untuk belajar serta jadikan pekerjaan belajar ialah proses kehidupan; (c) kapabilitas guru dalam mengaplikasikan pendekatan multikultural. Guru seharusnya memakai cara mengajar yang efisien, dengan memerhatikan rujukan latar budaya siswanya. Guru harus menanyakan dahulu pada diri kita, apa dia telah tampilkan sikap serta sikap yang menggambarkan jiwa multikultural; 

(d) analisa pada latar situasi siswa. Lewat cara natural siswa telah memvisualisasikan warga belajar yang multikultural. Background kultural siswa akan memengaruhi style belajarnya. Agama, suku, ras/etnis serta kelompok dan latar ekonomi orangtua, dapat jadi stereotipe siswa saat memberi respon rangsangan di kelasnya, baik berbentuk pesan evaluasi atau pesan lain yang dikatakan oleh rekan di kelasnya. Siswa dapat dinyatakan mempunyai pilihan menarik pada kekuatan budaya yang berada di wilayah semasing: (e) karakter materi evaluasi yang memiliki nuansa multikultural. Analisa materi prospek yang berkaitan dengan evaluasi berbasiskan multikultural, diantaranya mencakup: (

1) menghargai ketidaksamaan antar rekan ( style baju, mata pencarian, suku, agama, rtnis serta budaya); (2) tampilkan sikap yang dilandasi oleh kepercayaan ajaran agama masing-masing; (3) kesadaran bermasyarakat, berbangsa serta bernegara; (4) membuat kehidupan atas fundamen kerja sama umat berlagakma untuk merealisasikan persatuan serta kesatuan; 

Perkembangan Taruhan Bola Online Semakin Pesat

(5) meningkatkan sikap kekeluargaan antar suku bangsa serta antra bangsa-bangsa; (6) tanggung jawab wilayah (lokal) serta nasional; (7) jaga kehormatan diri serta bangsa; (8) meningkatkan sikap disiplin diri, sosial serta nasional; (9) meningkatkan kesadaran budaya wilayah serta nasional; (10) meningkatkan sikap adil dalam kehidupan; (11) membuat kerukunan hidup; 

(12) mengadakan 'proyek budaya' dengan pandangan serta publikasi pada simbol-simbol jati diri nasional, seperti bahasa Indonesia, lagu Indonesia Raya, bendera Merah Putih, Simbol negara Garuda Pancasila, serta budaya nasional yang memvisualisasikan puncak-pucak budaya di wilayah; dan lain-lain.

2. Memutuskan taktik evaluasi berbasiskan multikultural

Pilihan taktik yang dipakai dalam meningkatkan pembelajaraan berbasiskan multikultural, diantaranya: taktik pekerjaan belajar bersama (Cooperative Learning), yang digabungkan dengan taktik perolehan ide (Concept Attainment) serta taktik analisa nilai (Value Analysis); taktik analisa sosial (Social Investigation). Akan tetapi, semasing taktik evaluasi dengan cara fungsional mempunyai desakan yang lain. Taktik Perolehan Ide, dipakai untuk memberikan fasilitas siswa dalam lakukan pekerjaan eksplorasi budaya lokal untuk mendapatkan ide budaya apakah yang dipandang menarik buat dianya dari budaya wilayah semasing, serta setelah itu mengeduk nilai-nilai yang terdapat dalam budaya wilayah asal itu. 

Berdasar ke-4 taktik evaluasi di atas, skema evaluasi berbasiskan multikultural dilaksanakan untuk tingkatkan kesadaran diri siswa pada nilai-nilai keberbedaan serta keberagaman yang menempel pada kehidupan siswa lokal untuk unsur yang benar-benar prospek dalam membuat langkah pandang berkebangsaan. Guru yang berkaitan tetap terjebak dalam tiap babak pekerjaan evaluasi, baik dalam pekerjaan dialog serta refleksi hasil penemuan awal, pengaturan gagasan aksi, penerapan aksi, penilaian dalam pelaksaan aksi, dialog serta refleksi hasil penerapan aksi, serta penetapan/penyususunan gagasan aksi setelah itu dalam pencapain arah evaluasi.


D. Keutamaan Evaluasi Berbasiskan Multikultural Di Sekolah

Logis mengenai keutamaan pendidikan multikultural, sebab startegi pendidikan ini dilihat mempunyai keutamaan-keutamaan, khususnya dalam: (1) memberi terobosan baru evaluasi yang dapat tingkatkan empati serta kurangi prasangka siswa atau mahasiswa hingga terbentuk manusia (masyarakat negara) antarbudaya yang dapat mengakhiri perselisihan dengan tanpa ada kekerasan (nonviolent); (2) mengaplikasikan pendekatan serta taktik evaluasi yang prospek dalam memprioritaskan proses hubungan sosial serta mempunyai muatan afeksi yang kuat; (3) mode evaluasi multikultural menolong guru dalam mengurus proses evaluasi bertambah lebih efektif serta efisien, khususnya memberi kekuatan peserta didik dalam membuat kolaboratif serta mempunyai loyalitas nilai yang tinggi dalam kehidupan warga yang serba majemuk; (4) memberi andil buat bangsa Indonesia dalam penuntasan serta mengurus perselisihan yang memiliki nuansa SARA yang muncul di warga dengan tingkatkan empati serta kurangi prasangka.

Diberdayakan oleh Blogger.